Session 1# Program Praktisi Mengajar “Pendidikan Gaya Bank”
Session 1# Program Praktisi Mengajar “Pendidikan Gaya Bank”
Rab, 1 Mei 2024 5:37
asmain

Jember (01/05/24) Narasumber Bapak Asmain., M.Pd mengawali Program Praktisi Mengajar yang diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam IAI Al-Qodiri Jember. Beliau membawa materi terkait Pendidikan Gaya Bank adalah istilah yang dicetuskan oleh Paulo Freire, seorang filsuf pendidikan Brasil. Konsep ini mengacu pada pendekatan pengajaran tradisional yang menempatkan guru sebagai sumber utama pengetahuan dan siswa sebagai penerima pasif.

Beliau dalam diskusinya menyatakan bahwa ciri-ciri pendidikan gaya bank meliputi: 1) Guru mengajar, murid diajar: Guru memegang kontrol penuh atas isi dan proses pembelajaran. Siswa diharapkan untuk menghafal dan menerima informasi yang disampaikan guru tanpa mempertanyakannya. 2) Guru mengetahui segala sesuatu, murid tidak tahu apa-apa: Guru dianggap sebagai pakar yang memiliki semua pengetahuan, sementara siswa dianggap tidak memiliki pengetahuan sebelumnya.3) Guru berpikir, murid dipikirkan: Guru menentukan apa yang perlu dipelajari siswa dan bagaimana siswa harus belajar. Siswa tidak memiliki kesempatan untuk berpikir kritis dan mengembangkan ide-idenya sendiri.

4) Guru bercerita, murid patuh mendengarkan: Pembelajaran didominasi oleh ceramah dan presentasi guru. Siswa hanya mendengarkan secara pasif dan tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. 5) Guru menentukan peraturan, murid diatur: Guru menetapkan aturan dan ekspektasi untuk kelas. Siswa harus mengikuti aturan tersebut tanpa berdiskusi. 6) Guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menyetujui: Guru menentukan materi pelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian. Siswa tidak memiliki kesempatan untuk memberikan input atau memilih cara belajar yang mereka sukai.

Dampak negatif dari pendidikan gaya bank: Membosankan dan tidak memotivasi siswa, Menghambat kreativitas dan pemikiran kritis, dan Tidak mempersiapkan siswa untuk dunia nyata. Sebagai alternatif, beliau menyatakan bahwa Freire mengusulkan pendidikan “hadapan masalah” yang lebih dialogis dan partisipatif. Pendekatan ini menekankan dialog antara guru dan siswa, serta mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. (sr)

Berita, Kegiatan, PPL, Prodi Pendidikan Agama Islam

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Gubernur JawaTimur Beri Apresiasi kepada Dosen UNIKHAMS Peserta Program Beasiswa Doktoral  LPPD Jawa Timur Tercepat dan Tepat Waktu.
Surabaya, 20 Mei 2025 — Gubernur Jawa Timur secara resmi memberikan penghargaan ...
Sel, 20 Mei 2025 | 11:29
UNIKHAMS Jember Teken Kerjasama dengan Narathiwat Primary Educational Service Thailand.
Thailand, 17 Mei 2025 - Universitas Islam KH. Achmad Muzakki Syah (UNIKHAMS) Jem...
Ming, 18 Mei 2025 | 2:16
Menyiapkan generasi unggul dan berdaya saing global. UNIKHAMS Jember Go International.
Thailand, 15 Juli 2025. Zi-Fy, Dalam kesekiankalinya, Universitas Islam KH. Achm...
Jum, 16 Mei 2025 | 1:18
Mahasiswa Tahfidz dan Qori’ Berprestasi UNIKHAMS Jember Raih Juara Olah Raga di Tingkat Nasional
Jember, 28 April 2025 – Farhad Rieza Fahlefi, mahasiswa Tahfidz dan Qori’ berpre...
Sel, 29 April 2025 | 4:45