
Setiap perguruan tinggi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki perguruan tinggi yang lain. Kekhasan tersebut menjadikan sebuah perguruan tinggi bisa terbedakan jelas dibanding perguruan tinggi yang lain. Kekhasan tersebut muncul karena perguruan tinggi memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki oleh PT yang lain. Ibarat sebuah kitab, al-Quran itu memeliki pembeda yang jelas dibanding dengan kitab suci yang telah diturunkan sebelumnya sehingga wajar al-Quran memiliki sebutan lain yaitu al-Furqan. Oleh karena itu karakter al-Furqan itu juga harus dimiliki oleh seorang diri maupun sebuah lembaga sehingga ada garis demarkasi yang jelas yang memungkinkan untuk menjadi unggul dibanding yang lain.
Universitas Islam KH. Achmad Muzakki Syah Jember sebagai sebuah perguruan tinggi swasta memiliki karakter khas yang bisa menjadi al-Furqan bagi yang lainnya. Diantara kekhasan tersebut adalah kepedulian pada keterjagaan al-Quran sebagai pedoman utama dan pertama bagi umat Islam. Bentuk nyata kepedulian tersebut adalah adanya unit kerja yang focus terhadap pengembangan al-Quran yang Bernama Tim Penjamin Mutu Al-Quran ( TPMQ) Universitas KH. Achmad Muzakki Syah. Unit ini memiliki program yang berkaitan dengan al-Quran yang sitematis dan terukur dengan jelas. Program-program tersebut adalah sebagai berikut.
- Pemetaan Kompetensi Membaca al-Quran bagi mahasiswa semester satu,
- Program Tahsin al-Quran
- ProgramTilawati bagi yang masih belajar membaca
- Program Tahfidz bagi yang telah lulus munaqosyah Tahsn
- Program Diklat Guru al-Quran bagi mereka yang tergabung di program Tahfidz
Fajar Abdillah, M.Pd sebagai ketua TPMQ Unikhams menjelaskan bahwa pada tanggal 7 hingga 8 Januari 2025, TPMQ UNIKHAMS menyelenggarakan Diklat Guru al-Quran bagi mahassiswa program tahfidz. Diklat ini bertajuk, Standarisasi Guru Al-Quran Melalui Internalisasi Akhlak Qur’ani dan Penguasaan Sistem pembelajaran Al-Quran”. Melalui diklat ini diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki kompetensi membaca al-Quran yang secara mujawwad, fasih, tartil tapi juga memiliki kompetensi mengajarkan al-Quran secara professional baik di pendidikan formal maupun non formal. Selama diklat mahasiswa diberikan materi system pembalajaran al-Quran dan penugasan-penugasan dari trainer yang diakhiri dengan tugas Micro Teaching. Jika mahasiswa mampu mengerjakan tugas dengan baik maka ia layak mendapatkan Syahadah Guru Al-Quran dari kampus. Syahadah ini menjadi bagian dari Surat Keterangan Pendamping Ijazah ( SKPI). Mahasiswa mengikuti dengan antusias karena materi disampaikan dengan santai, materi disesuaikan dengan kebutuhan riil, dan diselingi dengan game atau ice breaking yang menarik.